Manajemen Kontrol dalam AL-Qur'an (Bagian 1)
Aunur Rofiq
UM Surabaya

*) Oleh: Aunur Rofiq, Ph.D,
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim

Ada kasus menarik terkait tentang pentingnya manajemen kontrol. Pada tahun 2002, Arsip Nasional Amerika Serikat mengalami kerugian besar akibat pencurian dokumen sejarah pada periode penciptaan tahun 1996-1999. Pelakunya adalah pegawai lembaga tersebut. Kemudian dokumen tersebut dijual kepada kolektor senilai $200.000. (https://www.djkn.kemenkeu.go.id).

Secara umum, manajemen kontrol didefinisikan “one of the managerial functions like planning, organizing, staffing and directing. It is an important function because it helps to check the errors and to take the corrective action so that deviation from standards are minimized and stated goals of the organization are achieved in a desired manner.”

(Salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, penempatan staf dan direksi. Fungsi ini penting karena dapat membantu mengecek suatu kesalahan, lalu mengambil tindakan perbaikan sehingga penyimpangan dapat diminimalkan, dan tujuan organisasi dapat tercapai sesuai yang diinginkan) http://en.wikipedia.org/wiki/Control_(management)

Definisi manajemen kontrol dalam Al-Qur’an tidak ada, namun tidak berarti tidak peduli dengan masalah ini. Di sini peran mufasir dituntut untuk menyingkapnya, sebab sebagai wahyu rahmatan lil alamin yang diyakini compatable dengan perkembangan zaman dan budaya, al-Qur’an pastinya mengandung visi kebaikan dan perbaikan, termasuk dalam masalah manajemen kontrol.

Baca juga : Manajemen Kontrol dalam Al-Qur’an (Bagian 2)

Menurut Hans Wehr (1980), Adictionary of Modern Written Arabic, manajemen bermakna idarah dan tadbir. (إدارة – تدبير), kata تد بير merupakan bentuk masdar dari kataـ يد برــ تدبير _ د بر yang di antara maknanya adalah pengaturan, pengurusan, perencanaan dan persiapan. Namun yang biasa dipakai adalah idarah.

Adapun kontrol atau pengawasan dalam bahasa Arab berasal dari term yang berakar dari ra qa ba ( ب – ق – ر ), secara etimologi memiliki makna yang banyak, tetapi dominannya berhubungan dengan control, observe, watch, supervise, anticipate. Di sini manajemen kontrol (control management) dapat disandingkan dengan idarah al-raqabah/al-muroqib.

Dalam Al-Qur’an terdapat 14 surah yang menyebut tentang term yang berakar dari ra-qa-ba ( ب – ق – ر ). Term ini diulang sampai 24 kali. Tapi yang terkait langsung dengan term ” ب – ق – ر ” dengan makna kontrol, mengawasi hanya 4 ayat dalam surah yang berbeda. Tiga ayat berhubungan dengan asma’ al-husna (the beautiful names of Allah) yaitu raqib ( رَقِيْبٌ) seperti yang terlihat pada paparan di bawah.

Term-term tersebut adalah ” الِّرقَاب ” bentuk masdar dalam QS al-Baqarah (2): 177, maknanya memerdekakan hamba sahaya. Makna yang sama, juga bentuk masdar (رَقَبةٍ ) QS al-Nisa’ (4): 92. Term terkait diulang 5 kali, 3 kali dalam satu ayat di QS al-Nisa’ tersebut, 1 ayat dalam QS al-Mujadalah (58): 3, satu ayat lainnya adalah dalam QS al-Balad (90): 13.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini