Patung
foto: pinterest
UM Surabaya

*) Oleh: Ustaz Muhammad Nashihudin, MSI,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَـقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَا جْتَنِبُوا الطَّا غُوْتَ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِيْ الْاَ رْضِ فَا نْظُرُوْا كَيْفَ كَا نَ عَا قِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di Bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. An-Nahl 16: Ayat 36)

Tugas para Nabi dan Rasul hanyalah pembawa risalah tauhid yaitu mengesakan Allah SWT pada seluruh umat manusia.

Sebagian mereka ada yang menolak dan sebagiannya lagi menerima risalah tersebut dengan senang hati.

Kisah patung sudah ada mulai di zaman Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as bahkan di zaman jahiliah Ka’bah dipenuhi oleh patung nenek moyang mereka.

Kajian hari ini tentang sejarah patung dan dampak jelek dari sesembahan selain Allah SWT.

1. Nabi Ibrahim AS berdiplomasi dengan ayahnya tentang patung

وَاِ ذْ قَا لَ اِبْرٰهِيْمُ لِاَ بِيْهِ اٰزَرَ اَتَتَّخِذُ اَصْنَا مًا اٰلِهَةً ۚ اِنِّيْۤ اَرٰٮكَ وَقَوْمَكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar, “Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”

وَكَذٰلِكَ نُرِيْۤ اِبْرٰهِيْمَ مَلَـكُوْتَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَلِيَكُوْنَ مِنَ الْمُوْقِـنِيْنَ

“Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 74-75)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini