Teladan Ketaatan Keluarga Ibrahim
Agus Salim Syukran
UM Surabaya

*) Oleh: Agus Salim Syukran,
Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung, Paciran, Lamongan

Iduladha identik dengan pelajaran tentang pengorbanan karena di dalamnya terdapat perintah untuk menyembelih hewan kurban. Kata adha sendiri berasal dari kata udhiyyah atau dahiyyah yang berarti hewan kurban.

Dalam syariat Islam, ibadah kurban dilakukan dengan beberapa ketentuan. Di antaranya, hewan yang disembelih itu harus berupa onta, sapi/kerbau, atau domba/kambing.

Seekor kambing untuk 1 orang, dan seekor onta/sapi/kerbau bisa untuk 7 orang. Seorang kepala keluarga bisa meniatkan kurbannya atas nama seluruh anggota keluarganya.

Selain itu, hewan yang dikurbankan haruslah baik. Tidak cacat, sakit, buta, pincang, atau terlalu kurus.

Daging kurban dibagikan untuk tiga pihak: mudahhi (yang berkurban), fakir-miskin, dan sanak-sahabat.

Semua itu harus dilaksanakan pada hari Idul Adha atau pada hari-hari Tasyriq (11-13 Dzulhijjah).

Ibadah kurban merupakan praktik keagamaan yang memiliki nilai-nilai luhur. Lebih dari sekadar tradisi, ia mengandung nilai-nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan.

Karena itu, penting bagi muslim untuk memahami makna dan filosofi di balik ibadah kurban ini agar dapat melaksanakannya dengan penuh penghayatan dan kesadaran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini