Kecintaan Nabi Pada Kaumnya di Tengah Kejahatan Profetik
foto: muslimaid.org
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Para nabi memiliki kecintaan yang besar kepada kaumnya. Meski kaumnya melakukan kejahatan besar.

Mereka berharap ampunan Allah kepadanya. Nabi Ya’kub begitu sabar terhadap anak-anaknya yang telah berbuat jahat kepada Yusuf.

Saudara-saudara Yusuf sudah berbohong dan membuang Yusuf hingga tak jelas nasibnya. Namun Nabi Ya’kub menahan amarahnya.

Demikian pula kelembutan Nabi Ibrahim yang berharap kepada utusan (malaikat) agar menunda adzab dengan harapan kaum Nabi Luth dibebaskan dari adzab.

Keagungan karakter agung dari para nabi tidak diikuti oleh para pelaku maksiat sehingga adzab pun menimpa pada pelaku dosa.

Keagungan Nabi Ya’kub

Keagungan sifat dan karakter Nabi Ya’kub ditunjukkan ketika menghadapi kejahatan yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf.

Mereka memiliki niat jahat kepada Yusuf dan berupaya untuk membunuhnya. Mereka merencanakan kejahatan dengan membujuk kepada bapaknya untuk melepaskan Yusuf guna diajak bermain-main keluar.

Nabi Ya’kub pun tidak serta merta melepaskan Yusuf karena jiwanya yang halus dan mengerti karakter-karakter anaknya.

Tipu daya saudara-saudara Yusuf dirancang dan disampaikan kepada bapaknya dengan berbagai bujukan-bujukan.

Di antara bujukan itu dengan berjanji akan menjaganya karena kekuatan mereka dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya :

قَا لُوْا يٰۤاَ بَا نَا مَا لَـكَ لَا تَأْمَنَّـا عَلٰى يُوْسُفَ وَاِ نَّا لَهٗ لَنٰصِحُوْنَ

“Mereka berkata, “Wahai Ayah kami! Mengapa engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami semua menginginkan kebaikan baginya.” (QS. Yusuf : 11)

Mereka pun berkomplot untuk meyakinkan kepada bapaknya, dan bahkan secara meyakinkan bahwa mereka berniat baik kepada Yusuf dan ingin menghibur dan memberi kebaikan kepada Yusuf.

Hal ini membuat bapaknya melepaskannya meskipun dengan berat hati. Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:

اَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَّرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَاِ نَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوْنَ

“Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia bersenang-senang dan bermain-main, dan kami pasti menjaganya.”” (QS. Yusuf :  12)

Nabi Yakub sangat menyayangi Yusuf dan Bunyamin sebagai anak terkecilnya, sehingga perhatiannya sangat besar.

Hal ini tidak lepas dari kematian ibunya (istri kedua, Rachel), sehingga sangat wajar bila mencurahkan hatinya kepada dua anaknya yang masih kecil.

Kelembutan Hati Ibrahim 

Nabi Ibrahim memiliki kelembutan hati di mana ketika datang dua orang utusan (malaikat) yang datang ke rumahnya. Utusan itu datang untuk mengazab kaum Nabi Luth yang telah melakukan perbuatan keji (homoseksual).

Ketika mendengar kabar bahwa Allah sudah mengutus untuk menghukum dengan hukuman yang amat dahsyat itu, maka Nabi Ibrahim pun merasa kasihan dan berharap bisa ditunda.

Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:

فَلَمَّا ذَهَبَ عَنْ اِبْرٰهِيْمَ الرَّوْعُ وَجَآءَتْهُ الْبُشْرٰى يُجَا دِلُــنَا فِيْ قَوْمِ لُوْطٍ

“Maka ketika rasa takut hilang dari Ibrahim dan kabar gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (para malaikat) Kami tentang kaum Luth.” (QS. Hud :  74)

Allah pun mengabadikan sifat Nabi Ibrahim yang sangat lembut dan penuh santun, sehingga tidak sampai hati ketika kaum Nabi Luth disiksa dengan siksaan yang amat kejam.

Nabi Ibrahim pantas memiliki empati yang cukup tinggi. Terlebih lagi Nabi Luth merupakan saudaranya, karena saudara perempuan Nabi Luth, yang bernama Sarah, dinikahi Nabi Ibrahim.

Kelemahlembutan hati Nabi Ibrahim dilengkapi dengan jiwa yang suka bersandar penuh kepada Allah, diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:

اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ لَحَـلِيْمٌ اَوَّاهٌ مُّنِيْبٌ

“Ibrahim sungguh penyantun, lembut hati, dan suka kembali (kepada Allah).” (QS. Hud : 75)

Kelembutan hati yang dimiliki Nabi Ibrahim merupakan karakter yang melekat pada para Nabi. Nabi Isa bisa diambil sebagai contoh, di mana kaumnya melakukan kejahatan profetik yang demikian besar.

Namun beliau masih berharap agar Allah mengampuninya. Hal ini diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya :

اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِ نَّهُمْ عِبَا دُكَ ۚ وَاِ نْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِ نَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Al-Ma’idah : 118)

Kasih sayang Nabi Isa demikian besar sementara kaumnya telah melakukan kejahatan terbesar dalam hidupnya. Kaumnya telah mempertuhankan diri dan ibunya.

Disebut kejahatan besar karena menyembah kepada selain Allah, yakni menyembah dan mempertuhankan Nabi Isa dan ibunya.

Alquran menyebut kejahatan kaum Nabi Isa sebagai kejahatan yang sulit untuk diampuni. Hal ini sebagaimana firman-Nya:

وَاِ ذْ قَا لَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَاَنْتَ قُلْتَ لِلنَّا سِ اتَّخِذُوْنِيْ وَاُ مِّيَ اِلٰهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ قَا لَ سُبْحٰنَكَ مَا يَكُوْنُ لِيْۤ اَنْ اَقُوْلَ مَا لَـيْسَ لِيْ بِحَقٍّ ۗ اِنْ كُنْتُ قُلْتُهٗ فَقَدْ عَلِمْتَهٗ ۗ تَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ وَلَاۤ اَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِكَ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّا مُ الْغُيُوْبِ

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai ‘Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah?”

(‘Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku.

Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.” (QS. Al-Ma’idah :  116)

Demikian watak mulia dari para Nabi. Mereka memiliki kasih sayang dan kesantunan yang tinggi. Mereka menginginkan kaumnya masuk surga semuanya.

Bahkan ketika kaumnya melakukan kemaksiatan dan kejahatan besar di bumi, mereka masih berharap kepada Allah untuk mengampuni kaumnya, sehingga bisa menikmati masuk bersama.

Namun kebanyakan kaumnya yang tidak mengerti dengan memilih jalan menyimpang. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini