“Enjoy every job you get, because not everyone gets the same opportunity”
“(Nikmatilah setiap pekerjaan yang kamu dapatkan, karena tidak semua orang memperoleh kesempatan yang sama)”
Kerja keras bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi sebuah prinsip hidup untuk mencapai tujuan dengan sungguh-sungguh. Dalam ajaran Islam, kerja keras adalah ibadah. Berikut atsar Ibnu Umar:
اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ أَبَداً وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَداً
Artinya:
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok,”
Ungkapan di atas mengajarkan umat Muslim untuk menjalankan kehidupan secara seimbang, yaitu melakukan usaha maksimal dalam urusan dunia tanpa melupakan persiapan bekal untuk kehidupan akhirat.
Keutamaan kerja keras:
Pertama, ia adalah cara kita mengoptimalkan potensi diri yang diberikan Allah.
Kedua, dengan kerja keras, kita dapat mengubah nasib ke arah yang lebih baik, sebagaimana firman-Nya,
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Qs. Ar-Ra’d: 11)
Ayat di atas mengajarkan bahwa kita tidak bisa pasrah dan menunggu nasib baik datang begitu saja. Setiap individu atau kelompok masyarakat harus berusaha secara aktif dan maksimal untuk memperbaiki diri dan lingkungannya. Hanya dengan perubahan dari dalam diri inilah Allah akan merubah kondisi dan nasib mereka.
Ketiga, kerja keras menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian, menjadikan kita pribadi yang tidak bergantung pada orang lain.
Jadi, kerja keras adalah fondasi penting untuk meraih kesuksesan, baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga bermanfaat.
