”Don’t just be busy tidying up your world’s suitcases, until you forget to fill your charity savings for your trip to heaven.”
”(Jangan hanya sibuk merapikan koper dunia, hingga lupa mengisi tabungan amal untuk perjalanan ke surga.)”
Kita sering kali sibuk menyusun daftar barang, mengecek kendaraan, hingga menyiapkan dana besar demi mudik ke kampung halaman. Namun, pernahkah kita sejenak merenung? Jika persiapan perjalanan dunia yang sementara saja begitu luar biasa, bagaimana dengan kepulangan abadi menuju Allah SWT?
Dunia hanyalah terminal, sedangkan akhirat adalah rumah sejatinya. Jangan sampai kita menjadi musafir yang sibuk bersolek, namun lupa membawa bekal untuk perjalanan panjang yang takkan kembali. Allah SWT berfirman,
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلتَنظُر نَفسٌ ما قَدَّمَت لِغَدٍ
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).“(Qs. Al-Hasyr: 18)
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini adalah perintah untuk melakukan muhasabah (evaluasi diri). Sebelum melangkah ke hari kiamat, lihatlah amal apa yang sudah kita tabung sebagai bekal menghadap-Nya.
Mudik dunia membawa kita pada rindu yang terobati, namun mudik ke akhirat menentukan kebahagiaan yang abadi. Mari jadikan ketekunan kita dalam bersiap di dunia sebagai cermin untuk lebih serius menyiapkan iman dan amal saleh sebagai tiket utama pulang ke haribaan-Nya.
Semoga bermanfaat.
