Tuhan pun Diprotes Tidak Adil
Nurbani Yusuf

*) Oleh: Dr. Nurbani Yusuf

Rasulullah saw bertanya kepada Usamah:
“Apakah dia kau bunuh setelah mengucap laailaha illallah?”

Usamah menjawab :
“Iyaaa wahai rasulullah .. .. Karena sesungguhnya dia mengucapkan hanya karena takut dengan pedangku.”

Rasulullah saw bertanya lagi:
“Apakah sudah kau belah dadanya?”
“Apakah sudah kau belah dadanya?”
“Apakah sudah kau belah dadanya?”

Begitu seterusnya pertanyaan itu diajukan kepadaku hingga aku ketakutan dan berpikir diberi kesempatan masuk Islam lagi.

***

Yang mendalilkan yang membuktikan, yang mendalilkan kecurangan ia yang wajib membuktikan kecurangan, jika tidak terbukti maka kecurangan itu kembali pada yang menuduhkan.

Menuduh saudaranya sesama mukmin kafir maka yang di tuduh kafir belum tentu kafir, sedang yang menuduh kafir sudah pasti kafir.

Sulaiman as berkata kepada dua ibu yang sedang berebut anak: “Yang satu menuduh mencuri anak, yang kedua mempertahankan bahwa anak ini adalah anaknya, kedua ibu saling tuduh dan bertahan, tapi keduanya tak bisa membawakan bukti yang valid dan akurat.”

Maka Sulaiman berkata: “Bawa bayi itu, taruh di atas meja, akan aku belah jadi dua saya bagi separo-separo untuk dua ibu ini, tak disangka ibu yang menuduh mencuri justru bersuka cita atas keputusan itu dan berkata, betapa adilnya nabi Sulaiman.

Ibu satunya menangis sesenggukan dengan air mata berderai-derai dan berkata: “Wahai tuan jangan kau lakukan itu. Aku rela melepas bayi itu di bawanya, asalkan tuan membiarkan bayiku tetap hidup, nabi Sulaiman as berkata: “Wahai ibu, bayi ini adalah anakmu!