Hati yang Lapang Menjemput Kemudahan

Hati yang Lapang Menjemput Kemudahan
*) Oleh : Ferry Is Mirza DM
www.majelistabligh.id -

Dalam perjalanan hidup, tidak ada manusia yang luput dari ujian, kesulitan, dan cobaan. Namun sejatinya, setiap kesulitan yang kita hadapi merupakan jalan menuju kemudahan yang lebih besar.

Di balik setiap ujian, Allah menyimpan rahmat-Nya yang luas, hanya saja diperlukan kelapangan hati agar kita mampu menapaki jalan yang penuh liku itu dengan keteguhan dan kesabaran.

Kelapangan hati adalah kunci untuk mampu bertahan dan tetap bersyukur di tengah badai kehidupan.

Ketika hati kita lapang, maka kita mampu menerima kenyataan yang pahit sekalipun tanpa keluh kesah yang berlebihan.

Kita mampu melihat sisi hikmah di balik setiap musibah. Sebaliknya, jika hati sempit karena dipenuhi oleh penyakit hati seperti iri, dengki, marah, sombong, dan buruk sangka, maka sekecil apapun masalah akan terasa berat dan membebani jiwa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan tentang bahayanya penyakit hati dalam firman-Nya pada Surat At-Taubah ayat 125:

“Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka dengan surat itu (Al-Qur’an) akan menambah kekafiran mereka di samping kekafiran mereka (yang telah ada), dan mereka akan mati dalam keadaan kafir.” (QS. At-Taubah: 125)

Ayat ini menunjukkan bahwa hati yang sakit bukan hanya sulit menerima kebenaran, tetapi juga bisa menjadi sumber kebinasaan. Maka dari itu, membersihkan hati dan memperluas dada (kelapangan hati) menjadi hal penting agar kita tidak terjerumus ke dalam kesempitan spiritual dan kebekuan batin.

Tidak ada jalan terbaik dalam menghadapi ujian hidup selain menerimanya dengan lapang dada. Ketika hati kita sungguh-sungguh lapang dan berserah diri kepada Allah, maka pertolongan dan jalan keluar dari-Nya akan datang dengan cara yang tak terduga.

Allah menjanjikan dalam firman-Nya yang sangat terkenal, yaitu dalam Surat Al-Insyirah ayat 5-6:

“Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6)

Pengulangan dalam ayat ini mengandung penegasan bahwa kemudahan pasti menyertai kesulitan. Tidak ada satu pun kesulitan yang Allah berikan kecuali juga dibarengi dengan jalan keluar.

Hanya saja, kita perlu memperluas kapasitas hati agar tidak terhimpit oleh tekanan duniawi.

Kita pun harus menyadari bahwa kelapangan rezeki yang Allah anugerahkan sering kali sejalan dengan kelapangan hati.

Hati yang ikhlas dan luas mampu menarik rahmat Allah, termasuk rezeki dalam berbagai bentuk: ketenangan jiwa, kecukupan materi, kesehatan, hubungan yang harmonis, serta kebahagiaan yang hakiki.

Oleh karena itu, marilah kita terus belajar memperluas hati—dengan dzikir, sabar, syukur, serta menjauhkan diri dari segala bentuk penyakit hati.

Karena sesungguhnya, dengan kelapangan hati, insya Allah setiap kesulitan akan terasa lebih ringan dan setiap cobaan menjadi sarana peningkatan iman dan kedekatan dengan-Nya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Search