Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. KH. Saad Ibrahim, didampingi Ustaz Muhammadiyah dan Ustaz Marjuki (Ketua dan Sekretaris Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah PP Muhammadiyah), melakukan silaturahim dengan Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Osaka, John Cahyanto Bustami, pada Kamis (28/6/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai tersebut, banyak hal yang dibahas. Di antaranya, John Cahyanto Bustami menyampaikan bahwa jumlah pekerja migran Indonesia dan pelajar yang sedang menempuh studi di Jepang saat ini mencapai sekitar 230.000 orang.
“Angka ini masih sangat kecil dibandingkan dengan besarnya peluang kerja yang tersedia di berbagai sektor, terutama untuk tenaga profesional seperti perawat, teknisi, dan sejumlah bidang lainnya,” kata John Cahyanto.
Dia menyampaikan bahwa peluang ini sangat terbuka lebar bagi lulusan sekolah kejuruan seperti SMK, serta lulusan fakultas keperawatan yang sangat dibutuhkan untuk mengisi tenaga perawat di berbagai panti jompo yang merawat kaum lansia di Jepang.
“Selain itu, pemerintah Jepang juga menyediakan berbagai beasiswa untuk kuliah di universitas-universitas ternama di negara tersebut,” ungkap John.
KH. Saad Ibrahim menyambut baik peluang-peluang tersebut. “Apalagi Persyarikatan Muhammadiyah memiliki jaringan Sekolah Menengah Kejuruan dan fakultas-fakultas keperawatan serta politeknik kesehatan di berbagai wilayah Indonesia,” katanya.
Ketua LPHU PP Muhammadiyah Muhammad Ziyad menambahkan, para pekerja migran Indonesia di Jepang tidak hanya bekerja dan mendapatkan penghasilan tinggi, tetapi juga mengemban tugas mulia, yaitu berdakwah.
“Melalui pelayanan yang berdedikasi dan penuh kasih sayang terhadap kaum lansia yang mereka rawat, para pekerja migran ini dapat memperkenalkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin di sini (Jepang),” tutur dia.
Selain itu, imbuh Ziyad, para pekerja migran Muslim di Jepang juga memiliki peluang menunaikan ibadah haji langsung dari Jepang tanpa harus mengantre seperti di Tanah Air.
“Informasinya, kuota haji untuk masyarakat Muslim di Jepang sekitar 250 orang per tahun, namun kuota ini belum terpenuhi sepenuhnya setiap tahunnya,: ujar dia.
Diketahui, salah satu pengurus PCIM Jepang baru saja pulang dari menunaikan ibadah haji pada tahun 2025.
Yang bersangkutan kebetulan telah menjadi penduduk tetap (permanent resident) di Jepang. Ini adalah salah satu bonus yang Allah berikan kepada para pekerja migran Muslim di sana.
Di akhir pertemuan, Kiai Saad Ibrahim menyerahkan cendera mata dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah kepada Konjen RI di Osaka, yang kemudian dibalas dengan pemberian cendera mata dari Konjen kepada Ketua PP Muhammadiyah. (abu thariq)