Kinerja itu Tumbuh dari Kepercayaan Bukan dari Ancaman

Kinerja itu Tumbuh dari Kepercayaan Bukan dari Ancaman

*)Oleh: M.MAHMUD
Sekretaris Majelis Pendayagunaan Wakaf PC. Muhammadiyah Paciran Lamongan

“Kinerja itu tumbuh dari kepercayaan bukan dari ancaman” adalah prinsip emas dalam kepemimpinan dan pengembangan tim. Ketika seseorang diberi kepercayaan, ia merasa dihargai, termotivasi, dan terdorong untuk memberikan yang terbaik. Sebaliknya, ancaman hanya melahirkan ketakutan sementara, bukan semangat yang tulus untuk berkembang.

Kalau dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual yang sering kamu refleksikan, prinsip ini sangat selaras dengan pendekatan taklif—tanggung jawab yang ditunaikan karena kesadaran dan iman, bukan karena tekanan. Kinerja yang lahir dari kepercayaan menciptakan ekosistem yang sehat, beretika, dan berkelanjutan.

“Kinerja itu tumbuh dari kepercayaan, bukan dari ancaman” adalah cerminan dari cara Islam membangun manusia: melalui amanah, bukan ketakutan.

Dalam Perspektif Spiritual:

• Kepercayaan sebagai Amanah: Dalam ajaran Islam, manusia dipandang sebagai khalifah yang diberi amanah oleh Allah. Tugas-tugas hidup bukan sekadar beban, tapi bentuk kepercayaan Ilahi. Dari situ muncullah motivasi intrinsik, bukan tekanan eksternal.

Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa kepercayaan adalah bentuk amanah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Berikut beberapa ayat yang sangat relevan:
1. QS. An-Nisa : 58
۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ
اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
Terjemah Kemenag 2019
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Ayat ini menekankan bahwa amanah harus disampaikan kepada yang berhak, dan kepercayaan adalah bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual.

2. QS. Al-Mu’minun : 8
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ ۙ
Terjemah Kemenag 2019
8. (Sungguh beruntung pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka.

Ini menggambarkan ciri orang beriman: menjaga kepercayaan dan komitmen yang telah diberikan kepadanya.

3. QS. Al-Ahzab : 72
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا
وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
Terjemah Kemenag 2019
72. Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.

Ayat ini menunjukkan betapa beratnya amanah, termasuk kepercayaan, yang bahkan alam enggan memikulnya—namun manusia menerimanya sebagai tanggung jawab spiritual.

4. QS. Al-Anfal : 27
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Terjemah Kemenag 2019
27. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.

Ayat ini memperingatkan agar tidak mengkhianati kepercayaan, karena itu adalah bagian dari amanah yang harus dijaga dengan kesadaran dan takwa

• Taklif sebagai Panggilan Jiwa: Ketika Allah memberikan tanggung jawab (taklif), itu bukan dengan ancaman, tetapi dengan dorongan cinta dan harapan akan kebaikan. Maka, orang yang menyadari taklifnya bekerja karena kesadaran spiritual, bukan karena takut dihukum.

Konsep taklif sebagai panggilan jiwa sangat indah jika dilihat dari sudut spiritualitas. Al-Qur’an tidak hanya menyampaikan taklif sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk cinta dan kepercayaan Allah kepada manusia. Berikut beberapa ayat yang menggambarkan taklif sebagai panggilan jiwa:

1. QS. Al-Fajr : 27 – 30
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ
Terjemah Kemenag 2019
27. Wahai jiwa yang tenang,
ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ
Terjemah Kemenag 2019
28. kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai.

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ
Terjemah Kemenag 2019
29. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku

وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ
Terjemah Kemenag 2019
30. dan masuklah ke dalam surga-Ku!

Ayat ini menggambarkan bahwa jiwa yang telah menjalani taklif dengan penuh kesadaran dan ketenangan akan dipanggil pulang dengan penuh kasih. Ini adalah puncak dari perjalanan spiritual seorang mukallaf.

2. QS. As-Syams : 7-10
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ
Terjemah Kemenag 2019
7. dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya,

8. lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,
9. sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)
10. dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.

Ayat ini menunjukkan bahwa taklif bukan sekadar beban, melainkan panggilan untuk memilih jalan takwa dan menyucikan jiwa.

3. QS. Al-Mu’minun : 62
وَلَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۖ وَلَدَيْنَا كِتٰبٌ يَّنْطِقُ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Terjemah Kemenag 2019
62. Kami tidak membebani seorang pun, kecuali menurut kesanggupannya. Pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan dengan sebenarnya dan mereka tidak dizalimi.

Taklif dalam ayat ini adalah panggilan yang sesuai dengan kapasitas jiwa manusia. Allah tidak memanggil kecuali dengan kelembutan dan keadilan.

• Kinerja Sebagai Ibadah: Dalam konteks spiritual, bekerja dan berkarya adalah bagian dari ibadah. Nilainya bukan dari seberapa besar paksaan, melainkan seberapa dalam niat dan keikhlasan.

1. QS. At-Taubah: 105
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ
Terjemah Kemenag 2019
105. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”

2. QS. Al-Jumu’ah: 10
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Terjemah Kemenag 2019
10. Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.

3. QS. Al-Mulk : 15
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Terjemah Kemenag 2019
15. Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Implikasi dalam Kehidupan:

• Pemimpin yang membangun kepercayaan meniru sunnah Rasulullah ﷺ—yang membentuk sahabatnya melalui cinta, keteladanan, dan penghargaan atas potensi mereka.

• Ancaman hanya menciptakan kepatuhan yang rapuh. Kepercayaan melahirkan kinerja yang kokoh dan bernilai jangka panjang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *