“Caliphate mandate is a crown as well as a test. He raises the degree of humans before the universe, but demands accountability for every footprint on earth.”
(Amanah kekhalifahan adalah mahkota sekaligus ujian. Ia mengangkat derajat manusia di hadapan semesta, namun menuntut pertanggungjawaban atas setiap jejak langkah di muka bumi)
Manusia tidaklah ada begitu saja di dunia ini. Ketika Allah menawarkan amanah kekhalifahan di muka bumi, jin dan malaikat tidak ada yang sanggup memikulnya.
Namun, manusia, meskipun memiliki potensi besar untuk berbuat zalim dan ingkar, serta gemar menumpahkan darah, justru sanggup menerima tanggung jawab agung ini.
Kesanggupan manusia ini menunjukkan kapasitas uniknya, sekaligus menjadi ujian berat dalam mengemban amanah ilahi.
Allah SWT berfirman:
إِنَّا عَرَضْنَا ٱلْأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا ٱلْإِنسَٰنُ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”(QS. Al-Ahzab: 72)
Banyak hadits yang menekankan peran dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi, serta peringatan terhadap kezaliman dan kerusakan. Salah satunya adalah sabda Nabi Muhammad saw.:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بنِ عُمرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ».
“Abdullah bin Umar meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,”Kalian semua adalah pemimpin, dan akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Seorang amir yang mengurus banyak orang adalah pemimpin dan akan ditanya tentang mereka. Laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan akan ditanya tentang mereka. Wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan anak-anaknya dan akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin pada harta majikannya dan akan ditanya tentang itu. Jadi, setiap kalian adalah pemimpin, dan kalian semua bertanggung jawab atas yang dipimpin.” (HR.Bukhari No. 2554)
Jadi, manusia memikul amanah kekhalifahan yang sangat besar, sebuah peran yang ditolak oleh makhluk lain. Ini menunjukkan posisi istimewa manusia di sisi Allah, tetapi juga membawa konsekuensi berat.
Potensi kezaliman dan kebodohan manusia adalah tantangan yang harus terus diatasi demi menjalankan peran sebagai khalifah yang memakmurkan bumi, bukan merusaknya.
Semoga bermanfaat. (*)
