Milad ke-108 Aisyiyah bukan sekadar peringatan usia organisasi, melainkan momentum strategis untuk memperkuat konsolidasi kekuatan perempuan, umat, dan bangsa dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Dengan mengusung tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayyibah Untuk Jawa Timur Mandiri dan Sejahtera”, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus bergerak dalam kerja dakwah dan pemberdayaan masyarakat, tanpa mengenal kata libur.
Acara Milad yang digelar di Aisyiyah Training Center, Purwodadi, Pasuruan pada Selasa (1/7/2025), menjadi ajang penting untuk menunjukkan capaian dan arah gerak strategis Aisyiyah ke depan. Hadir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Ketua PWA Jawa Timur, Rukmini Amar, menegaskan pentingnya membangun sinergi antara ‘Aisyiyah dengan pemerintah dalam menjawab persoalan sosial seperti kemiskinan dan perbudakan modern.
“Kami dari Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Harapannya, kolaborasi ini bisa dilanjutkan hingga ke daerah, bahkan sampai ke tingkat pedesaan,” ungkap Rukmini dalam sambutannya.
Dalam momentum Milad tersebut, Rukmini juga memperkenalkan Desa Kertosari dan Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, sebagai pilot project Qaryah Thayyibah dari PWA Jawa Timur.
Proyek ini bertujuan menjadikan desa sebagai pusat pemberdayaan berbasis nilai-nilai Islam, dengan pendekatan kemandirian dan pelatihan masyarakat.
Rukmini menjelaskan bahwa peletakan batu pertama proyek ini telah dilakukan sejak tahun 2019, awalnya dengan konsep “Desa Wisata”. Seiring waktu, fokusnya bergeser pada peningkatan harga diri dan perilaku mandiri masyarakat.
“Kami tidak ingin memanjakan masyarakat dengan bantuan langsung. Sebaliknya, kami dorong mereka melalui pelatihan, pengembangan keterampilan, sekolah wirausaha, dan penguatan koperasi. Ini adalah bentuk dakwah ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi dan semangat juang Aisyiyah dalam menjalankan kerja dakwah dan pemberdayaan.
“Muhammadiyah bisa besar karena peran luar biasa para ibu ‘Aisyiyah. Langkah-langkah kecil mereka telah menjadi gerakan sosial yang kuat dan menginspirasi. Selamat Milad, semoga selalu istikamah dan ikhlas dalam membangun Qaryah Thayyibah menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” ujarnya penuh haru.
Momentum Milad ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PWA Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penandatanganan ini melibatkan 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai bentuk sinergi konkret dalam memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Adapun 15 OPD yang terlibat dalam kerja sama ini adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan, Dinas Sosial, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen nyata ‘Aisyiyah sebagai mitra strategis pemerintah dalam menghadirkan solusi atas tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi masyarakat, terutama di tingkat akar rumput.
Milad ke-108 Aisyiyah menjadi bukti bahwa organisasi perempuan Muhammadiyah ini tidak pernah berhenti bergerak.
Dalam suasana global yang penuh tantangan, Aisyiyah menunjukkan bahwa dakwah bisa berwujud pelatihan keterampilan, penguatan ekonomi, hingga membangun desa mandiri.
Melalui Qaryah Thayyibah dan kerja sama lintas sektor, Aisyiyah terus membuktikan bahwa kekuatan perempuan adalah pilar utama dalam membangun peradaban bangsa. (dwi purwati)
