Kabar duka menyelimuti keluarga besar Muhammadiyah Wonokromo, Surabaya. Dr. Arfan Fahmi, S.S., M.Pd yang dikenal sebagai Ketua Majelis Dikdasmen & PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo sekaligus dosen studi pembangunan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), telah berpulang ke Rahmatullah. Cucu pahlawan nasional K.H. Mas Mansyur ini wafat pada Ahad (7/9/2025) pukul 01.50 WIB di ICU RSUD dr. Soetomo, Surabaya.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Ampel Sawahan II No. 15, Surabaya, dan rencananya akan disalatkan setelah salat Duhur di Masjid Taqwa Surabaya. Atas nama keluarga, Ir. H. Lukman Rahim menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan almarhum semasa hidup. “Kami atas nama bapak memohon maaf atas segala kesalahan almarhum selama hidup,” ujarnya.
Dr. Arfan Fahmi meninggalkan seorang istri, Ibu Noer Faizah, dan tiga orang anak: Nisrina Adibah, Nafla Aqilah, dan Abyan Nawwaf. Beliau merupakan putra dari Bapak Ainoerrafiq, salah satu dari enam anak K.H. Mas Mansyur dari pernikahannya dengan Ibu Siti Zakijah.
Kesan Mendalam dari Kolega
Kepergian sosok yang dikenal gigih ini menyisakan duka mendalam bagi para koleganya. Ketua PCM Wonokromo, Ir. H. Lukman Rahim, mengenang kepemimpinan almarhum yang penuh konsep brilian, ketegasan, dan konsistensi. “Terima kasih untuk teladan integritasnya,” ungkapnya.
Lukman Rahim menceritakan, betapa besarnya dedikasi Dr. Arfan Fahmi. Ia tetap berangkat ke Malaysia untuk mendampingi kegiatan studi banding dan penandatanganan kerja sama pendidikan (MoU) meskipun dalam kondisi sakit. “Itu adalah pelajaran kepemimpinan sejati yang tak terlupakan,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PCM Wonokromo, Luluk Humaidah, S.Pd.I., mengungkapkan, Arfan Fahmi adalah sosok yang “semangat dan gigih dalam memperjuangkan keinginan yang ingin dicapai.”
Sementara itu, H. Tohari, S.E., Ketua Takmir Masjid Al-Mufidah periode 2008-2024 yang saat ini menjabat dewan pembina, menambahkan, “Bapak Arfan Fahmi adalah seorang Pekerja keras, kalau untuk agama beliau sangat komitmen/istiqamah. Dalam diskusi musyawarah sangat santun dalam menyampaikan ide.”
Kepala SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya, Munahar, S.H.I., M.Pd., juga memiliki kenangan khusus dengan almarhum. Ketika sekolahnya berencana studi banding ke luar negeri untuk meningkatkan peningkatan SDI (Sumber Daya Insani) dan wawasan global guru/karyawannya, Dr. Arfan tidak hanya menyetujui, tetapi juga memberikan rekomendasi sekolah terbaik di Malaysia, membantu mengomunikasikan dengan pimpinan lembaga di sana, bahkan mengawal dan mendampingi hingga kegiatan tersebut sukses. “Selain gagasan-gagasan besar untuk mengembangkan sekolah Muhammadiyah di Wonokromo, beliau juga memiliki tipologi kepemimpinan yang tenang sekaligus memiliki gaya humor saat rapat atau selesai rapat guna mencairkan suasana,” tutur Munahar.
Ustaz Zamzami Husain, salah satu guru Al-Qur’an di SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya, mengenang Dr. Arfan sebagai sosok yang sederhana dan penuh tawadhu, namun kaya ilmu. Ia menceritakan momen pertemuan terakhir saat halal bihalal di kediaman almarhum.
“Ketika beliau dengan penuh keramahan menjamu guru-guru SD Muhammadiyah 6 Gadung, bahkan sang istri turut memasak untuk kami, akan selalu teringat sebagai kenangan baik yang tak terlupakan,” ujar Ustaz Zami.
Selamat jalan, Ustadz Arfan Fahmi. “Semoga Allah menempatkan beliau di surga-Nya yang tertinggi dan menjadikan setiap amal dan ilmu yang beliau ajarkan sebagai pahala jariyah yang terus mengalir. Aamiin. (munahar)
