Haedar Nashir Sampaikan Lima Pesan Strategis dalam Rakernas Forum Rektor 2025

Haedar Nashir Sampaikan Lima Pesan Strategis dalam Rakernas Forum Rektor PTMA
www.majelistabligh.id -

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, menyampaikan lima pesan penting sekaligus refleksi strategis bagi seluruh pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dalam upaya memajukan pendidikan tinggi Muhammadiyah. Pesan tersebut disampaikan saat memberikan amanat dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Rektor PTMA 2025 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (16/10/2025).

Dalam sambutannya, Haedar mengapresiasi kemajuan signifikan yang telah dicapai PTMA sebagai bukti nyata kontribusi Muhammadiyah dalam dunia pendidikan.

“Kemajuan yang terus ditorehkan oleh PTMA ini terus mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, tentu ini adalah bukti dari pengabdian Muhammadiyah dalam mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa,” ungkap Haedar.

Ia menekankan bahwa misi mencerdaskan kehidupan bangsa harus dimaknai secara luas, tidak hanya sebatas pada aspek intelektual, tetapi juga dalam membangun peradaban yang unggul dan bermartabat.

“Peran kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam banyak dimensi bukanlah hanya dalam mencerdaskan bangsa tapi juga keseluruhan aspek kehidupan bangsa. Sehingga itulah mengapa disebut ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. Kita sudah berbuat, tapi harus untuk terus berbuat lebih optimal lagi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.

Perbaikan Ekosistem dan Internasionalisasi Nilai

Haedar juga menyoroti pentingnya perbaikan ekosistem di lingkungan PTMA. Menurutnya, diperlukan upaya konsolidasi dan akselerasi seluruh aspek sistem untuk mewujudkan keunggulan, sejalan dengan visi dan misi Muhammadiyah.

“Kita punya fundamental value yang menjadi fondasi dan cita-cita ideal dari Muhammadiyah dari semua komponennya, yang bukan hanya perlu diinternalisasi namun juga diinternasionalisasikan ke dalam sistem. Islam yang dibawa Muhammadiyah itu adalah Islam yang gagah, Islam yang nyah-nyoh, Islam yang memberi dan punya marwah. Inilah yang merupakan cerminan Islam berkemajuan yang telah menjadi nilai dan karakter kita di Muhammadiyah,” tutur Haedar.

Budaya Persyarikatan dan Stabilitas Kepemimpinan

Lebih lanjut, Haedar mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Muhammadiyah yang telah terbentuk selama lebih dari satu abad. Budaya tersebut, seperti kesederhanaan dan kemandirian, menurutnya harus tetap dipertahankan.

“Budaya Muhammadiyah telah terbentuk lama, 113 tahun. Budaya sederhana, budaya mandiri yang ada di Muhammadiyah ini jangan dirusak,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa sistem kepemimpinan kolektif kolegial yang dijalankan Muhammadiyah merupakan kekuatan utama yang menjaga soliditas organisasi dalam menghadapi berbagai dinamika.

“Sistem kita ini sudah stabil, kepemimpinan Muhammadiyah itu kolektif kolegial yang tersistem. Sistem yang dapat mengatasi segalanya. Kita perlu menjaga hal itu supaya semuanya dapat jelas dan well-organized,” ucap Haedar.

Tanggapi Perubahan Zaman dengan Bijak

Menutup pesannya, Haedar berpesan agar seluruh pimpinan PTMA memiliki kepekaan dan kemampuan adaptif dalam merespons dinamika dan perubahan global. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan sistem yang telah dirajut secara kolektif.

“Janganlah sekali-kali membongkar tenunan yang sudah dirajut dengan baik. Membongkar itu gampang, namun membangun itu sulit. Insyaallah dengan adanya Forum Rektor ini akan memperkokoh sistem yang telah dibangun Muhammadiyah,” pungkas Haedar. (*/tim)

 

Tinggalkan Balasan

Search