Kemuliaan Jalan Dakwah: Menapaki Jejak Para Nabi

Kemuliaan Jalan Dakwah: Menapaki Jejak Para Nabi
*) Oleh : Muhammad Hidayatulloh
Pengasuh Kajian Rutin Tafsir Al Qur'an, Yayasan Ma'had Al Huda Sidoarjo, PRM Berbek
www.majelistabligh.id -

Di antara nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada seorang hamba adalah ketika ia dipilih untuk menjadi bagian dari jalan dakwah, menyeru manusia menuju Allah. Ini bukan sekadar aktivitas, melainkan sebuah kemuliaan agung yang diwariskan dari generasi terbaik umat manusia: para nabi, para rasul, dan orang-orang shalih setelah mereka.

Sebagaimana tertulis dalam nasihat penuh hikmah berikut:

الدعوةُ إلى اللهِ شَرَفٌ كبيرٌ لكَ، ولقد سارَ الأئمَّةُ قَبلكَ على هذا الطريق، وعلى رأسِهم الرُّسُلُ عليهم الصلاة والسلام، فتأمَّل شَرَفَ القدوات، وسِرْ على خُطاهُم، واقتَبِسْ من هُداهُم، قال تعالى: {أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُ فَبِهُدَىٰهُمُ ٱقْتَدِهْ ۗ} [سورة الأنعام: آية 90].

“Berdakwah kepada Allah adalah sebuah kemuliaan besar bagimu. Para imam sebelum engkau telah menapaki jalan ini, dan di antara mereka yang paling utama adalah para rasul ‘alaihimush-shalātu was-salām. Maka renungkanlah kemuliaan mereka sebagai teladan, ikutilah jejak langkah mereka, dan ambillah cahaya petunjuk dari mereka. Allah Ta‘ala berfirman:

Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. (QS. Al-An‘ām: 90).”

Jalan yang Mulia

Bayangkan, ketika seseorang berdakwah, ia sejatinya sedang menapaki jejak yang sama dengan para rasul, pewaris wahyu, yang Allah utus untuk membimbing umat manusia dari kegelapan menuju cahaya. Tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi selain menjadi bagian dari barisan mereka.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

“Kedudukan para ulama dalam umat ini seperti kedudukan para rasul dalam umat-umat terdahulu.” (Miftāḥ Dār as-Sa‘ādah)

Mereka adalah pewaris para nabi, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para nabi. Dan para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, melainkan mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang besar.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah – sahih)

Mengikuti Jejak Mereka

Allah memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ untuk mengikuti petunjuk para rasul sebelum beliau:

أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُ فَبِهُدَىٰهُمُ ٱقْتَدِه

Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. (QS. Al-An‘ām: 90)

Jika Rasulullah ﷺ saja diperintah untuk meneladani para nabi terdahulu, apalagi kita sebagai umat beliau. Maka berdakwah bukanlah pilihan sampingan, tetapi sebuah kehormatan dan amanah yang harus kita pikul dengan penuh kesungguhan.

Kesimpulan

Berdakwah kepada Allah bukanlah pekerjaan kecil. Ia adalah kemuliaan besar yang menempatkan seorang hamba pada barisan para pewaris nabi. Barangsiapa menapaki jalan ini dengan ikhlas, maka ia sedang menapaki jalan yang penuh cahaya, jalan para nabi, jalan orang-orang mulia.

Maka, jangan pernah meremehkan peran sekecil apapun dalam dakwah. Karena di setiap ajakan kepada kebaikan, kita sedang menghidupkan warisan para nabi. Dan tidakkah itu sebuah kemuliaan yang luar biasa? (*)

 

Tinggalkan Balasan

Search