Mereka Mengira di Alam Kubur Hanya Beberapa Hari

www.majelistabligh.id -

*)Oleh: Muhammad Nashihudin MSI
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur

Manusia diingatkan untuk menghadapi hidup ini dengan penuh kehati-hatian agar tidak melakukan dosa maupun maksiat karena masih ada kehidupan sesudah kematian.

Kehidupan manusia mengalami empat fase, yaitu fase alam rahim, alam dunia, alam kubur dan alam akhirat. Di alam kubur dan alam akhirat setiap insan akan mendapatkan balasan sesuai amal perbuatannya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ اِنْ كُنْـتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَـعْثِ فَاِ نَّـا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَا بٍ ثُمَّ مِنْ نُّـطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّـنُبَيِّنَ لَـكُمْ ۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَ رْحَا مِ مَا نَشَآءُ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْۤا اَشُدَّكُمْ ۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰۤى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـئًـا ۗ وَتَرَى الْاَ رْضَ هَا مِدَةً فَاِ ذَاۤ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَآءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَ نْۢبَـتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ

“Wahai manusia!
Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.”
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 5)

Merupakan nasihat terbaik bagi seorang muslim bila membaca ayat ayat tentang kehidupan setelah mati, agar mereka sadar bahwa hidup ini bukan hanya di dunia, tetapi ada fase lanjutan yaitu alam barzah dan alam akhirat sebagai puncak kehidupan.

Diharapkan dengan kajian singkat manusia sadar, betapa lemahnya mereka dan tidak pantas berlaku sombong serta menolak kebenaran.

1. Kisah kasih kehidupan manusia

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ۗ هَلْ مِنْ شُرَكَآئِكُمْ مَّنْ يَّفْعَلُ مِنْ ذٰ لِكُمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

“Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 40)

2. Orang orang yang ingkar mengira di alam kubur hanya beberapa hari

وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّا عَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُوْنَ ۙ مَا لَبِثُوْا غَيْرَ سَا عَةٍ ۗ كَذٰلِكَ كَا نُوْا يُؤْفَكُوْنَ

“Dan pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran).”
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 55)

3. Alam akhirat tempat kebahagian yang abadi

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا

“Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,”
(QS. Al-A’la 87: Ayat 16)

وَا لْاٰ خِرَةُ خَيْرٌ وَّ اَبْقٰى

“padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.”
(QS. Al-A’la 87: Ayat 17)

4. Nasehat bagi kita semua
Meninggal dengan mata terbelalak melihat ke atas itu biasa pandangan mata akan mengikuti ruh ketika meninggal dunia.

Dari Ummu Salamah, dia berkata: (Ketika Abu Salamah meninggal) Rasulullah datang kepada Abu Salamah, dan beliau mendapati mata Abu Salamah masih terbuka. Maka Rasulullah menutup mata Abu Salamah sambil berkata: Apabila roh telah keluar dari jasad maka pandangan mata orang yang meninggal tersebut akan mengikutinya (arah perginya roh). (HR Muslim dan Ibnu Majah)

Begitu juga dalam riwayat lainnya:

وروى مسلم ، عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله ﷺ : ألم تروا الإنسان إذا مات شخص بصره ؟ قالوا: بلى ، قال : فذلك حين يتبع بصره نفسه.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tidakkah engkau memperhatikan seseorang ketika mati, maka matanya akan terus terbuka? Sahabat menjawab: Betul wahai Rasulullah. Rasulullah SAW berkata: maka itu karena mayat memperhatikan perginya roh itu.
(HR. Muslim)

Tinggalkan Balasan

Search