Berhala adalah patung, objek, atau konsep yang disembah, dipuja atau dianggap lebih penting daripada Tuhan, dan dalam konteks agama -agama monoteistik seperti Islam dan juga agama lainnya, penyembah berhala merupakan perbuatan menuhankan selain Allah SWT.
Secara tradisional, berhala merujuk pada patung dewa, tetapi juga dapat meliputi matahari, bulan, hewan, atau di era terkini berhalanya adalah manusia itu sendiri, komputer, uang, kendaraan, mesin, jabatan, atau bahkan seluler, atau kedigdayaan yang sangat dicintai melebihi cintanya kepada Allah SWT.
firman Allah SWT:
ومن الناس من يتخذوا من دون الله أندادا يحبونهم کحب الله والذین أمنوا أشد حبا لله
Dan sebagian manusia ada yang menjadikan Tuhan tandingan – tandingan selain Allah SWT. mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah SWT. dan orang – orang yang beriman cintanya amat sangat kepada Allah SWT. (QS. Albaqarah : 165).
Cinta dan keikhlasan dalam beribadah sangatlah dibutuhkan. Dua hal ini yang melatarbelakangi dakwah Muhammadiyah, Visi Muhammadiyah adalah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar – benarnya.
Gerakan dakwah Muhammadiyah inilah yang mengikis habis segala bentuk berhala dan penghambaan kepada Allah, yang diharapkan bahwa warga Muhammadiyah memiliki aqidah yang murni, cintanya hanya tertuju kepada Allah semata.
Teladan dalam akidah telah dicontohkan oleh para pendiri dan perintis Muhammadiyah.
Para pejuang akidah dalam Muhammadiyah memaknai harta benda, jabatan, istri dan anak merupakan amanah yang berat tanggung jawabnya di hadapan Allah SWT., sehingga para perintis dan pejuang Muhammadiyah tampak istikaah dalam dakwah. Warga Muhammadiyah mengikuti jejak mereka, berjuang dan berdakwah dengan harta, tahta, jiwa dan raganya karena tidak memandang itu semua sebagai sebuah berhala (sesuatu) yang harus dicintai melebihi cintanya kepada Allah SWT.
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah secara istikamah menyeru kepada semua warganya agar memiliki kemurnian akidah dengan cara mengikis habis semua bentuk berhala yang ada pada diri, berhala harta benda, berhala jabatan dan kedudukan, serta berhala keluarga.
Dalam kehidupan, warga Muhammadiyah membiasakan berinfaq, zakat harta benda dalam jumlah besar. Mereka mewakafkan harta benda, bahkan jiwa dan raganya, semuanya hanya untuk menegakkan agama Allah SWT, serta menghilangkan sifat cinta kepada selain Allah dan juga sifat pengabdi kepada selain Allah (berhala).
Menyembah berhala adalah suatu perbuatan yang dilarang dalam agama Islam. Penyembahan berhala dianggap sebagai suatu bentuk kesyirikan yang melanggar prinsip tauhid.
Menyembah berhala termasuk dosa besar. Maka itu, umat muslim dianjurkan untuk menjauhi praktik tersebut. Allah Swt menekankan pentingnya menyembah-Nya tanpa menyekutukan-Nya serta memurnikan ibadah umat muslim hanya kepada Allah Swt semata.
Cinta kepada benda, jabatan,uang dan lain sebagainya yang berlebihan merupakan berhala dalam hidup manusia, dan bisa jadi dalam diri kita masing masing ada terselip berhala. Bisa jadi pangkat dan jabatanmu adalah berhalamu, atau harta bendamu adalah berhalamu, atau pasangan dan anakmu adalah berhalamu, atau bisnis dan pekerjaanmu adalah berhalamu, atau bahkan komputer dan HPmu adalah berhalamu.
Muhammadiyah telah memberi inspirasi jalan terbaik dalam hidup ini dengan menghancurkan semua bentuk berhala yang tumbuh dalam diri ini agar kita arahkan menjadi kecintaan kepada Allah semata dalam mengemban amanahNya.
Firman Allah SWT:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. ( QS. AlBaqarah : 36).
Nabi Ibrahim AS. merupakan teladan dalam memberantas berhala, sebagaimana firman Allah:
وَاِذۡ قَالَ اِبۡرٰهِيۡمُ لِاَبِيۡهِ اٰزَرَ اَتَتَّخِذُ اَصۡنَامًا اٰلِهَةً ۚ اِنِّىۡۤ اَرٰٮكَ وَقَوۡمَكَ فِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنٍ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar, Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-An’am: 74).
Berhala yang disembah itu bukanlah apa apa, tiada daya, tiada kemampuan untuk mendatangkan manfaat maupun madharat, sebagaimana firman Allah :
اِنَّ الَّذِيۡنَ تَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ عِبَادٌ اَمۡثَالُـكُمۡ فَادۡعُوۡهُمۡ فَلۡيَسۡتَجِيۡبُوۡا لَـكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ
Artinya: “Sesungguhnya mereka (berhala-berhala) yang kamu seru selain Allah adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka, serulah mereka lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu jika kamu orang yang benar.” (QS. Al-A’raf: 194).
Semoga Allah selalu menjauhkan kita dari menyembah berhala serta sifat sifat kecintaan terhadap kebendaan melebihi cinta kepada Allah SWT. (*)
