Perjuangan Menuju Khairu Ummah

www.majelistabligh.id -

*)Oleh: Bahrus Surur-Iyunk
Guru Ekskul Jurnalistik SMA Muhammadiyah I Sumenep

Untuk menjadi khairu ummah—umat terbaik seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an—itu ibarat sebuah perjalanan hidup yang tidak mudah. Dimulai dari diri sendiri, setiap individu harus melewati proses yang penuh tantangan. Ia harus bekerja keras, menghadapi kesedihan, bahkan menangis. Proses ini, meskipun berat, adalah jalan menuju kemuliaan.

Perjuangan ini bisa kita ibaratkan seperti kerang yang menghasilkan mutiara. Sebelum menciptakan keindahan, kerang harus menanggung rasa sakit akibat masuknya butiran pasir kecil ke dalam cangkangnya. Begitu pula seperti ulat yang harus bersusah payah dalam kepompong sebelum akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah. Keduanya mengajarkan bahwa keindahan dan kemuliaan lahir dari kesabaran dan ketekunan menghadapi proses yang berat.

Pesan penting dari perjalanan keduanya ini adalah bahwa hidup itu sebenarnya tidak menuntut sebuah kesempurnaan. Sebaliknya, hidup adalah tentang perjalanan tanpa henti untuk memperbaiki diri. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Ayat ini menekankan pentingnya usaha dari dalam diri untuk mencapai perubahan dan kemajuan. Menjadi umat terbaik adalah tanggung jawab setiap Muslim, dimulai dari usaha pribadi untuk terus belajar, memperbaiki, dan memberikan yang terbaik.

Selain usaha, keikhlasan menjadi kunci utama dalam perjalanan ini. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad).

Hadis ini menegaskan bahwa ukuran terbaiknya manusia tidak terletak pada seberapa banyak yang dimiliki, tetapi pada sejauh mana keberadaannya memberikan manfaat bagi orang lain. Ketika kita bekerja keras dengan niat tulus untuk memberi manfaat kepada sesama, Allah akan memuliakan usaha tersebut.

Dalam menghadapi perjuangan hidup, kebijaksanaan juga diperlukan agar langkah kita tetap terarah. Kebijaksanaan membantu kita memahami bahwa setiap rintangan adalah ujian yang mendewasakan. Kesedihan yang kita alami, air mata yang kita teteskan, dan kerja keras yang kita lakukan adalah bagian dari cara Allah menguatkan kita. Ibarat sebuah batu yang terus dipahat untuk menjadi lukisan pahatan indah, kita pun diproses agar menjadi manusia terbaik.

Pada akhirnya, perjuangan untuk menjadi khairu ummah adalah tugas suci yang menuntut kerja keras, keikhlasan, dan kebijaksanaan. Dalam proses itu, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah tetapi juga menjadi manusia yang membawa manfaat bagi sesama.

Perjalanan ini memang berat, tetapi setiap langkah yang kita ambil adalah bagian dari ibadah kepada-Nya. Semoga Allah menjadikan kita bagian dari umat terbaik yang diridhai-Nya. Aamiin… Wallahu a’lamu. (*)

Tinggalkan Balasan

Search