Ingatlah Kebaikan, bukan Keburukannya
foto: shutterstock

*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Orang lain yang jahat atau kita yang salah niat.

Kita ini sering menyebut orang sombong, padahal sebenarnya kita ingin disapa dan dibaikkan dengan orang yang dimaksud.

Kita sering menyebut orang lain pelit, padahal karena kita ingin diberi olehnya, kita ingin mencicipi hartanya.

Kita sering menyebut orang lain munafik, padahal sebenarnya kita ingin dia berada di sisi yang tidak berseberangan dengan kita.

Kita mudah melabeli orang berniat buruk, niatnya tidak lurus, hanya karena mereka belum berkenan berkolaborasi dengan kita.

Kita sering menyebut orang lain jahat, padahal karena sebenarnya kita ingin dia ramah dengan kita, dan mendukung semua pilihan kita.

Ada banyak predikat buruk yang gampang kita sematkan ke orang lain, hanya karena sebenarnya kita tidak mendapatkan keuntungan darinya. Sementara hati telah berharap mendapatkan itu.

Karena itu, mari dilihat lagi…
Apakah orang lain benar-benar jahat. Atau kita yang terlalu tamak, dan ingin mendapatkan semua kebaikan?

Jangan mudah menganggap orang lain jahat, sementara kita pun amat sulit memaafkan perbuatan mereka. Karena itu nyaris sama.

Kalau pun ada yang harus diingat, ingatlah kebaikan orang lain, lupakan keburukannya.

Kalau untuk diri sendiri, ingatlah keburukan kita, dan jangan sering mengingat kebaikan diri. Yang demikian ini, agar jauh dari sombong dan sifat bangga diri. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News