Adab itu fondasi, adab adalah akar.
Ilmu adalah cabangnya.
Kalau cabang tumbuh tanpa akar, ia akan mudah tumbang.
Jika anak tumbuh berilmu tanpa dibekali adab, maka ilmunya bisa berubah menjadi kesombongan. Tapi jika adab lebih dulu ditanamkan, ilmu yang datang kemudian akan menjadi cahaya.
Anak Usia Dini: Waktu Emas Adab
Ibnul Mubarak berkata:
“Kami belajar adab selama tiga puluh tahun, dan belajar ilmu selama dua puluh tahun.”
(Lihat: Al-Jaami’ li Akhlaqir Rawi 1/80)
Adab adalah cahaya keimanan.
Dan anak di usia 4-10 tahun, sedang membentuk nilai-nilainya.
Inilah saat terbaik untuk menanamkan rasa hormat, sopan santun, empati, dan akhlaq. Pada orang tua, guru, teman-teman sebaya, dan juga pada mereka yang usianya lebih muda.
Jangan bangga kalau anak “berani”.
Ada anak yang pandai menjawab, tapi senang menyela setiap pembicaraan.
Ada anak yang cakap berbicara tapi tak tahu sopan santun.
Kita tentunya senang melihat anak yang berani berbicara, aktif, dan percaya diri. Dan standar ukuran keberanian yang harus kita terapkan pada anak dari usia Golden Age, adalah yang tetap tahu batas dengan mengikuti apa yang telah digariskan Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi WA sallam lewat sabdanya:
” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.” (HR Ahmad)
Orang tua adalah cermin adab anak.
Adab anak tumbuh dari teladan orang tuanya. Bukan dari ceramah atau nasihat.
Mereka merekam semua yang kita lakukan. Bahkan raut wajah kita saat kecewa atau nada suara yang meninggi karena marah.
Karena sejatinya, orang tua adalah madrasah pertama yang akan terus mereka tiru, bahkan tanpa diminta. Karena itu, sebelum menuntut anak untuk beradab, mari perbaiki adab kita di hadapannya.
“Perbaikilah dirimu, niscaya manusia akan memperbaiki dirinya karena dirimu”, kata Imam Malik.
“Ustadz…saya ingin anak saya cerdas.”
Tentu itu doa yang indah. Tapi ada yang lebih penting dari sekedar kecerdasan, yaitu kemuliaan akhlaqnya.
Adab adalah hal pertama yang ditanamkan para ulama sebelum anak belajar membaca atau menghafal. Karena mereka tahu, ilmu tanpa adab bisa menjadi petaka. Tapi, adab tanpa ilmu masih bisa menyelamatkan seseorang dari kerusakan. Di usia 4-10 tahun, anak-anak sedang meniru dan menyerap segalanya.
Karena itu, sebelum kita bangga anak bisa berhitung atau bicara lancar, didik dulu mereka untuk bersikap santun, menahan diri, menghormati, menyayangi, dan meminta dengan lembut.
Semoga bermanfaat buat kita semua, barakallahu fiikum. (*)
