Gerhana Bulan: Hikmah di Balik Redupnya Cahaya

Gerhana Bulan: Hikmah di Balik Redupnya Cahaya
*) Oleh : Muhammad Roissudin
Anggota Majelis Tabligh PWM Jatim
www.majelistabligh.id -

Mukadimah

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمٰتِ وَالنُّوْرَۗ ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهٗ، وَاَشْهَدُ اَنَّا مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهٗ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰىا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَاَصْحَابِهٖ اَجْمَعِيْنَ.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.

Di antara sekian banyak tanda kebesaran Allah di alam semesta, malam ini kita dipertemukan dengan sebuah fenomena agung: gerhana bulan. Fenomena ini bukan sekadar peristiwa astronomi, melainkan juga undangan untuk merenung, mengambil hikmah, dan meneguhkan iman.

Hikmah Pertama: Kesementaraan Cahaya Dunia

Hadirin rahimakumullah,
Ketika bulan yang biasanya terang tiba-tiba redup tertutup bayangan, kita diingatkan bahwa semua yang kita miliki di dunia hanyalah sementara. Harta, kedudukan, bahkan kesehatan, bisa hilang dalam sekejap sebagaimana cahaya bulan tertutup. Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an:

وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
“Dan masa itu Kami pergilirkan di antara manusia.” (Ali Imran: 140).

Gerhana mengajarkan bahwa kehidupan ini penuh pergiliran: terang dan gelap, lapang dan sempit, bahagia dan derita. Yang abadi hanyalah Allah SWT.

Hikmah Kedua: Ketaatan Alam, Kealpaan Manusia

Saudara-saudara seiman,
Bulan, matahari, dan seluruh benda langit tunduk sepenuhnya pada ketetapan Allah. Mereka tidak pernah melanggar garis edar yang ditentukan. Namun, manusia yang dikaruniai akal justru sering ingkar. Inilah teguran halus: apakah kita yang seharusnya lebih mulia justru kalah taat dibanding bulan yang tidak berakal?

Hikmah Ketiga: Mengingat Kematian dan Hari Akhir

Ma’asyiral Muslimin,
Gelapnya gerhana menjadi simbol gelapnya alam kubur. Sebagaimana cahaya bulan tertutup, begitu pula cahaya kehidupan dunia akan tertutup saat ruh dicabut. Rasulullah ﷺ mengajarkan agar dalam shalat gerhana kita memperbanyak doa, istighfar, dan memohon perlindungan dari siksa kubur. Hikmahnya jelas: setiap gerhana adalah pengingat akan perjalanan menuju akhirat.

Hikmah Keempat: Momentum Amal Saleh

Hadirin sekalian,
Rasulullah ﷺ bersabda:

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Jika kalian melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah, shalatlah, dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari-Muslim).

Gerhana bukan saatnya ketakutan tanpa arah, melainkan saat untuk memperbanyak amal. Bayangan bumi di bulan adalah panggilan agar kita keluar dari bayangan dosa menuju cahaya amal saleh.

Hikmah Kelima: Mengikis Takhayul, Menguatkan Tauhid

Jamaah rahimakumullah,
Pada masa Rasulullah ﷺ terjadi gerhana matahari bertepatan dengan wafatnya putra beliau, Ibrahim. Masyarakat kala itu mengaitkannya dengan duka Nabi. Namun, beliau meluruskan:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ
“Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang.” (HR. Bukhari).

Hikmah besar di sini adalah menjaga akidah. Gerhana bukan pertanda sial atau keberuntungan, tetapi tanda kebesaran Allah yang murni.

Penutup dan Doa

Ma’asyiral Muslimin,

Gerhana bulan bukan sekadar tontonan langit. Ia adalah khutbah alam yang mengajarkan: dunia ini fana, manusia harus taat, kematian pasti tiba, amal harus ditingkatkan, dan tauhid harus dijaga. Marilah kita jadikan peristiwa ini sebagai momentum kembali kepada Allah dengan doa dan amal saleh.

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ إِذَا رَأَوْا آيَاتِكَ ازْدَادُوا إِيمَانًا، وَإِذَا ابْتُلُوْا صَبَرُوا، وَإِذَا أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ شَكَرُوا.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.

 

Tinggalkan Balasan

Search