Gunakan Bahasa Indonesia, Mendikdasmen Serukan Penguatan Nilai Kemanusiaan di Sidang Umum UNESCO

Gunakan Bahasa Indonesia, Mendikdasmen Serukan Penguatan Nilai Kemanusiaan di Sidang Umum UNESCO
www.majelistabligh.id -

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, delegasi Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia dalam forum internasional Konferensi Umum UNESCO ke-43 yang digelar di Uzbekistan, Selasa (4/11/2025). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, tampil membacakan pidato mewakili Indonesia dengan penuh keyakinan.

Dalam pidatonya, Abdul Mu’ti menyoroti tantangan global yang dihadapi umat manusia masa kini, seperti krisis iklim, konflik, hingga kesenjangan pendidikan, sains, dan digital yang semakin melebar. Ia mendorong UNESCO untuk tetap menjadi penuntun moral dan sumber pengetahuan global yang meneguhkan nilai kemanusiaan dan perdamaian.

“Indonesia memandang perlu adanya perlindungan dan dukungan tanpa syarat bagi hak-hak fundamental di zona konflik, khususnya di Gaza. Di mana hampir seluruh elemen peradaban dihancurkan dengan sengaja dan terancam hilang,” katanya.

“Kami mendesak komunitas global untuk memastikan keselamatan pelajar, pendidik, jurnalis, dan relawan kemanusiaan, serta pemulihan total fasilitas pendidikan dan cagar budaya yang rusak. Ini adalah pertaruhan martabat kemanusiaan yang harus kita menangkan,” sambung Mu’ti.

Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menekankan bahwa solusi atas persoalan global tidak hanya bergantung pada kekuasaan dan ekonomi, tetapi pada manusia yang tercerahkan melalui pendidikan, sains, kebudayaan, serta komunikasi dan informasi yang membebaskan.

“Indonesia percaya, bahwa solusi atas tantangan global tidak semata-mata terletak pada kekuasaan, atau ekonomi. Tetapi pada manusia yang tercerahkan melalui pendidikan, sains, kebudayaan, informasi yang membebaskan,” ujarnya.

Mu’ti juga menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar bagi semua anak, tanpa terkecuali. Pandangan ini sejalan dengan semangat kebijakan baru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu “Pendidikan Bermutu untuk Semua”.

Kebijakan tersebut mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa pendidikan bermutu harus dapat dinikmati tidak hanya oleh masyarakat perkotaan dan kalangan mampu, tetapi juga oleh anak-anak di daerah terluar dan kurang beruntung.

“Pendidikan bermutu tidak hanya untuk si kaya, tapi juga untuk anak-anak yang kurang beruntung,” tegasnya. (*/tim)

 

 

Tinggalkan Balasan

Search