Jejak Kehidupan

Jejak Kehidupan
*) Oleh : Muhammad Nashihudin, MSi
Ketua Majelis Tabligh PD Muhammadiyah Jakarta Timur
www.majelistabligh.id -

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰ ثَا رَهُمْ ۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْۤ اِمَا مٍ مُّبِيْنٍ

Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz).”
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 12)

Kehidupan manusia di dunia akan mengantarkan pada dua jalan ke surga atau neraka. Tentu saja seorang muslim mencari jalan kebenaran.

Gerak gerik manusia yang telah akil baligh akan dicatat oleh malaikat rokib dan atid untuk ditimbang dan dibalas pada pengadilan di akhirat sesuai amal perbuatan mereka.

Oleh karena itu marilah mentadabburi ayat ayat berikut ini.

1. Ada Malaikat pencatat amal manusia

وَاِ نَّ عَلَيْكُمْ لَحٰـفِظِيْنَ

Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),”
(QS. Al-Infitar 82: Ayat 10)

كِرَا مًا كَا تِبِيْنَ

yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu),”
(QS. Al-Infitar 82: Ayat 11)

يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ

mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Infitar 82: Ayat 12)

2. Setiap insan akan menerima buku catatan kehidupan

وَكُلَّ اِنْسَا نٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰٓئِرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖ ۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰٮهُ مَنْشُوْرًا

Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 13)

اِقْرَأْ كِتٰبَكَ ۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا

“”Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu.””
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 14)

3. Ada balasan yang setimpal bagi amal manusia

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ

Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 7)

وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 8)

4. Kematian merupakan gerbang untuk masuk surga atau neraka

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَاِ نَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّا رِ وَاُ دْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَا زَ  ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 185)

5. Tafsir Ibnu Katsir tentang buku catatan

Al-Muthaffifin, ayat 18-28
كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْأَبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ (18) وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ (19) كِتَابٌ مَرْقُومٌ (20) يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ (21) إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ (22) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ (23) تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ (24) يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ (25) خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ (26) وَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيمٍ (27) عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ (28)

Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu (tersimpan) dalam “Illiyyin. Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) kitab yang bertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah). Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamr murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamr murni itu adalah tasnim, (yaitu) mata air yang minum darinya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.

Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman dengan sebenar-benarnya, bahwa sesungguhnya buku catatan amal orang-orang yang berbakti itu berbeda dengan buku catatan orang-orang yang durhaka; buku catatan amal mereka,

{لَفِي عِلِّيِّينَ}

benar-benar tersimpan dalam ‘Illiyyin. (Al-Muthaffifin: 18)

Yaitu tempat kembali mereka adalah ‘Illiyyin, dan ini berbeda dengan Sijjin, keduanya bertolak belakang.

 

Tinggalkan Balasan

Search