*Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Kedatangan malaikat secara tiba-tiba ke suatu komunitas yang mendustakan rasul, tidak lain karena misi khusus. Misi itu untuk menunaikan perintah pembinasaan dari Allah. Misi untuk membinasakan itu disebabkan oleh permintaan untuk didatangkan malaikat sebagai bukti kebenaran rasul.
Permintaan untuk mendatangkan malaikat itu merupakan salah satu bentuk pendustaan saja. Sebelumnya rasul sudah mendakwahi mereka dengan berbagai cara agar mempercayai dan mengikuti ajarannya. Alih-alih percaya, mereka justru meminta didatangkan malaikat untuk mengazabnya. Allah pun mengirim malaikat ke komunitas itu guna memenuhi permintaan, dan mereka pun dibinasakan.
Kaum Nabi Luth merupakan contoh yang pernah didatangi malaikat untuk dibinasakan. Mereka bukan hanya menolak dakwah Nabi Luth tetapi meminta didatangkan malaikat untuk membinasakannya jika memang ajarannya benar.
Malaikat dan Ketaatan
Malaikat merupakan makhluk Allah yang tidak pernah berbuat sesuatu kecuali ketaatan. Bahkan dalam melakukan amalan ketaatan tidak pernah bosan. Makhluk yang tercipta dari cahaya itu sangat bergantung kepada perintah Allah. Perintah-Nya dijalankan dan tak pernah melanggar. Dalam pandangan manusia, malaikat dipandang sebagai makhluk besar, kuat, dan tak ada satupun makhluk yang mampu melawannya.
Oleh karenanya, ketika datang seorang rasul untuk berdakwah, dan kaumnya meminta bukti kebenaran dengan meminta didatangkan malaikat. Mereka sangat yakin bahwa rasul yang benar pasti didampingi malaikat. Permintaan nyleneh itu hanyalah sebagai kilah untuk menolak ajaran rasul. Sikap ini merupakan representasi perilaku orang kafir yang selalu mendustakan utusan-Nya. Atas pendustaan itu, maka Allah mengirim malaikat guna menghancurkan para pendusta perintah rasul. Hal ini ditegaskan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأۡتِيَهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَوۡ يَأۡتِيَ أَمۡرُ رَبِّكَ ۚ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ ٱللَّهُ وَلَٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ
Artinya:
Tidak ada yang ditunggu-tunggu orang kafir, selain dari datangnya para malaikat kepada mereka atau datangnya perintah Tuhan-mu . Demikianlah yang telah diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri. (QS. An-Naĥl : 33)
Kedatangan malaikat seperti ini tidak lain kecuali untuk membinasakan. Hal ini karena para pendusta selalu menentang ajaran rasul. Bahkan mereka meminta bukti didatangkan malaikat guna memusnahkan dirinya. Ketika malaikat datang, maka pembinasaan itu tidak bisa bisa ditunda lagi. Dengan kata lain, malaikat merupakan makhluk istimewa yang tidak pernah menunda atau menangguhkan perintah-Nya sedetik pun. Hal ini telah ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya :
مَا نُنَزِّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَمَا كَانُوٓاْ إِذٗا مُّنظَرِينَ
Artinya:
Kami tidak menurunkan malaikat, melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh. (QS. Al-Ĥijr : 8)
Pendustaan atas ajaran rasul itulah yang membuat malaikat tidak menunda-nunda lagi. Penundaan itu tidak lain untuk merespon pemintaan para pendusta yang meminta azab disegerakan.
Penghancuran Kaum Luth
Kedatangan para malaikat umumnya secara tiba-tiba dan tidak pernah menunda perinyah-Nya. Mereka menyerupai manusia dengan target untuk membinasakan suatu kaum yang mendustakan rasul-Nya. Pendustaan itu melahirkan berbagai perbuatan maksiat yang terus menerus. Para malaikat itu datang bertujuan untuk menjalankan perintah guna membinasakan kaum yang berbuat dosa. Hal ini pernah dikisahkan dalam Al-Qur’an.
قَالُوٓاْ إِنَّآ أُرۡسِلۡنَآ إِلَىٰ قَوۡمٖ مُّجۡرِمِينَ
Artinya:
Mereka menjawab, “Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa, (QS. Al-Ĥijr : 58)
Menjalankan perintah untuk membinasakan suatu kaum yang mendustakan perintah rasul dan tak pernah menundanya. Al-Qur’an pernah mengisahkan kedatangan malaikat yang akan membinasakan kaum Sodom. Mereka mendustakan ajaran Nabi Luth untuk meninggalkan perbuatan yang keji dan menjijikkan, yakni lelaki menyukai sesama jenis. Merespon nasehat itu, mereka menentang. Mereka pun meminta bukti kebenaran Nabi Luth dan minta bukti didatangkan malaikat jika memang ajarannya benar. Hal ini diabadikan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
أَوۡ تُسۡقِطَ ٱلسَّمَآءَ كَمَا زَعَمۡتَ عَلَيۡنَا كِسَفًا أَوۡ تَأۡتِيَ بِٱللَّهِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ قَبِيلًا
Artinya:
atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. (QS. Al-‘Isrā : 92)
Atas permintaan itu, maka Allah mengutus malaikat untuk mengeksekusinya. Sebelum membinasakan kaum Luth. Malaikat itu sempat mampir di kediaman Nabi Ibrahim sebelum membinasakan kaum Luth. Mendengar misi itu, Nabi Ibrahim sempat membujuk malaikat untuk menunda. Permintaan untuk menunda tidak lain sebagai wujud kecintaan sekaligus memberi kesempatan untuk bertobat.
Atas permintaan itu, maka malaikat tidak terpengaruh. Misi pembinasaan tidak bisa ditunda, dan harus segera dilaksanakan. Sebagai makhluk yang taat pada perintah-Nya, maka mereka mengangkat bumi dan membaliknya hingga para pelaku Sodom binasa. Hal ini dinarasikan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
فَجَعَلۡنَا عَٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ حِجَارَةٗ مِّن سِجِّيلٍ
Artinya:
Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. (QS. Al-Ĥijr : 74)
Pembinasaan terhadap kaum Sodom itu menunjukkan ketaatan malaikat dalam menjalankan perintah-Nya. Perintah itu dijalankan setelah mendapat perintah Allah yang melihat ajaran Nabi Luth didustakan, dan bahkan meminta didatangkan malaikat untuk menghancurkannya. Malaikat pun didatangkan untuk mengeksekusinya, Mereka menjalankan perintah secara totalitas tanpa melakukan penundaan dan belas kasih.
Surabaya, 15 April 2025.