Kekuatan Doa di Tengah Malam

Kekuatan Doa di Tengah Malam
*) Oleh : Ubaidillah Ichsan, S.Pd. K. Mdy
Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM) Pimda 030 Jombang
www.majelistabligh.id -

“Night is the right time to ask for forgiveness and repent to God”
“(Malam adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah)”

​Curahan hati dan doa di keheningan malam memiliki kekuatan yang luar biasa. Saat dunia terlelap, ada koneksi batin yang lebih dalam antara hamba dengan Sang Pencipta. Doa di sepertiga malam terakhir, di waktu yang paling mustajab, bagaikan busur panah yang melesat tepat ke sasaran. Allah Swt. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya,
إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّیۡلِ هِیَ أَشَدُّ وَطۡـࣰٔا وَأَقۡوَمُ قِیلًا
Artinya:
Sesungguhnya bangun malam adalah waktu yang lebih kuat (mengisi jiwa) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (Qs. Al-Muzzammil : 6)

Ayat ini menegaskan bahwa ibadah malam, seperti salat malam atau membaca Al-Qur’an, lebih berdampak pada hati, lebih khusyuk, dan bacaannya lebih meresap karena hati lebih kosong dari kesibukan duniawi pada malam hari.

​Dalam hadis, Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda,

يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ ، مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya:
Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni’.” (HR. Bukhari No. 6321 dan Muslim No. 758)

Hadis ini menekankan keutamaan waktu sepertiga malam terakhir sebagai waktu mustajab (terkabulnya doa) dan waktu di mana Allah SWT memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk memohon segala kebutuhan dan ampunan-Nya.

​Oleh sebab itu, bagi yang ingin memulai, jangan langsung memaksakan diri. Mulailah dengan dua rakaat ringan, seperti yang dicontohkan Rasulullah Saw. Jadikanlah tahajud sebagai ritual yang nikmat dan konsisten.

Mendekati waktu subuh adalah waktu yang paling baik, agar kita tidak terlena tidur setelahnya dan bisa langsung menyambut salat fardhu. Setelah terbiasa, perlahan-lahan tambah jumlah rakaat dan panjangkan bacaan surah. InsyaAllah, konsistensi akan membawa kita pada kenikmatan yang hakiki dalam beribadah.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Search