Diantara rangkaian haji dan umrah, tawaf menjadi salah satu ritual yang paling ikonik. Proses mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran, ini bukan hanya gerakan fisik tetapi syarat makna dan filosofi mendalam.
Dalam Al-Qur’an, jumlah tujuh putaran tawaf tidak disebutkan secara eksplisit, namun perintah untuk melakukan tawaf di sekitar Ka’bah memang ada. Yang menetapkan jumlah tujuh kali putaran adalah sunnah Nabi Muhammad SAW, yang kemudian menjadi bagian dari syariat melalui praktik beliau yang diikuti oleh para sahabat dan umat Islam.
Ayat Al-Qur’an Tentang Tawaf
Salah satu ayat yang menyebutkan tawaf adalah: Surah Al-Hajj: 29
وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
Artinya: Dan melakukan tawaf di sekeliling al-Bait al-‘Atīq (Baitullah).
Ayat ini menegaskan perintah tawaf, namun tidak menyebut jumlah putarannya.
Berikut adalah bunyi hadits yang menjelaskan bahwa tawaf dilakukan sebanyak tujuh putaran, sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar RA:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَدِمَ مَكَّةَ، إِذَا اسْتَلَمَ الرُّكْنَ، أَوَّلَ مَا يَقْدَمُ، خَرَجَ سَبْعًا، ثَلَاثًا يَرْمُلُ وَأَرْبَعًا يَمْشِي
“Aku melihat Rasulullah SAW ketika beliau datang ke Makkah, beliau memulai tawaf dengan menyentuh Hajar Aswad, lalu melakukan tujuh putaran: tiga putaran dengan berjalan cepat (raml), dan empat putaran dengan berjalan biasa.” (HR. Muslim no. 2212)
Penjelasan Hadis
– Tujuh putaran adalah jumlah yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW dalam pelaksanaan tawaf.
– Raml (berjalan cepat) dilakukan pada tiga putaran pertama, khususnya oleh laki-laki sebagai simbol kekuatan dan semangat.
– Empat putaran terakhir dilakukan dengan berjalan biasa.
Jumlah tujuh dalam tawaf bukan sekadar angka, tapi sarat dengan simbolisme spiritual, historis, dan kosmologis. Berikut beberapa penjelasan yang menggugah hati dan pikiran:
Makna Spiritual dan Simbolik Angka 7
– Kesempurnaan dalam Islam: Angka 7 sering muncul dalam ajaran Islam—langit ada 7 lapis, bumi 7 lapis, ayat Al-Fatihah 7, dan neraka juga 7 pintu. Tawaf 7 putaran mencerminkan kesempurnaan ibadah dan ketundukan total kepada Allah SWT.
– Perjalanan Jiwa: Setiap putaran melambangkan fase kehidupan manusia—dari kelahiran, ujian, taubat, hingga kembali kepada Sang Pencipta.
Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
– Rasulullah SAW melakukan tawaf sebanyak 7 kali, dan ini menjadi tuntunan langsung dalam pelaksanaan haji dan umrah.
– Dalam hadits Ibnu Umar RA, beliau mencontohkan tawaf dengan 3 putaran cepat dan 4 putaran biasa, sesuai praktik Nabi SAW.
Makna Kosmologis dan Energi Spiritual
– Putaran berlawanan arah jarum jam: Ini sejalan dengan gerakan planet dan elektron di alam semesta. Tawaf menjadi sinkronisasi energi antara manusia dan ciptaan Allah.
– Energi di Ka’bah: Diyakini sebagai pusat energi spiritual terkuat di bumi. Setiap putaran mendekatkan jiwa kepada Allah, seperti 1000 tahun perjalanan spiritual.
Makna Filosofi
– Putaran tawaf juga melambangkan perjalanan hidup manusia. Setiap putaran bagaikan fase kehidupan dengan berbagai ujian dan rintangan. Mengitari Ka’bah 7 kali putaran mengingatkan kita untuk senantiasa berputar mengitari Allah SWT. Dalam menjalani kehidupan, mencari ridhonya. Dan kembali kepadaNya di akhir hayat.
– Mengelilingi Ka’bah melambangkan bahwa hidup kita berputar di sekitar Allah SWT, bukan ego atau dunia.
– Tawaf menyatukan jutaan Muslim dari berbagai bangsa, status, dan latar belakang dalam satu gerakan yang harmonis.
– Dalam keramaian, tawaf mengajarkan toleransi, ketenangan, dan pengendalian diri.
Simbol Perlawanan terhadap Hawa Nafsu
– Melawan arah jarum jam juga dimaknai sebagai melawan arus duniawi, menandakan tekad untuk meninggalkan ego dan fokus pada ibadah.
