Rezekiku Di mana?

www.majelistabligh.id -

*) Oleh: Muhammad Nashihudin MSI
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur

Rezeki adalah konsep dalam Islam yang merujuk pada pemberian Allah SWT kepada hamba-Nya, baik berupa harta, kesehatan, kebahagiaan, atau kesempatan. Rezeki dapat berupa materi maupun non-materi.

Jenis-Jenis Rezeki
1. Rezeki Materi: Harta, uang, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.
2. Rezeki Non-Materi: Kesehatan, kebahagiaan, kesempatan, dan hubungan yang baik dengan orang lain.

Cara Meningkatkan Rezeki
1. Berusaha dengan giat: Berusaha dengan giat dan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki.
2. Berdoa kepada Allah SWT: Berdoa kepada Allah SWT untuk meminta rezeki yang halal dan berkah.
3. Bersyukur atas nikmat Allah SWT: Bersyukur atas nikmat Allah SWT dan tidak kufur.
4. Menjaga hubungan dengan Allah SWT: Menjaga hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah dan amal saleh.

Manfaat rezeki yang halal
1. Ketenangan Hati: Rezeki yang halal dapat membawa ketenangan hati dan jiwa.
2. Berkah: Rezeki yang halal dapat membawa berkah dan manfaat yang lebih besar.
3. Meningkatkan Iman: Rezeki yang halal dapat meningkatkan iman dan kesadaran spiritual.
4. Meningkatkan Hubungan dengan Allah SWT: Rezeki yang halal dapat meningkatkan hubungan dengan Allah SWT dan membuat kita lebih dekat dengan-Nya.
5. Rezeki yang halal ibadahnya khusyuk dan doa nya di kabulkan

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ

“Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).”
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 21)

1. Rezeki di dunia untuk bekal ke akhirat

اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ وَفَرِحُوْا بِا لْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰ خِرَةِ اِلَّا مَتَا عٌ

“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat.”
(QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 26)

2. Menjemput rezeki

وَفِيْۤ اَنْفُسِكُمْ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ

“dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”

وَفِى السَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ

“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.”
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 21- 22)

3. Allah SWT yang melapangkan rezeki pada setiap orang

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗ وَمَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

“Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.”
(QS. Saba’ 34: Ayat 39)

4. Siapa yang memberikan rezeki?

قُلْ مَنْ يَّرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ قُلِ اللّٰهُ ۙ وَ اِنَّاۤ اَوْ اِيَّا كُمْ لَعَلٰى هُدًى اَوْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah, “Allah,” dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.”
(QS. Saba’ 34: Ayat 24)

5. Kajian Tafsir Ibnu Katsir tentang menjemput rezeki Asy-Syura, ayat 25-28
{وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ (25) وَيَسْتَجِيبُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَالْكَافِرُونَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ (26) وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الأرْضِ وَلَكِنْ يُنزلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ (27) وَهُوَ الَّذِي يُنزلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ (28) }

Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras. Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.

Allah (Subhanahu wa Ta’ala) meyebutkan karunia yang telah Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya, bahwa Dia menerima tobat mereka jika mereka bertobat kepada-Nya dan kembali taat kepada-Nya. Sesungguhnya termasuk kemurahan dan sifat penyantun-Nya adalah Dia memaaf, menutupi, dan mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya (yang bertobat kepada-Nya). Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

{وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا}

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah,, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An-Nisa: 110)

Tinggalkan Balasan

Search