Sepuluh hari pertama bulan Zulhijah merupakan waktu istimewa yang dijanjikan penuh keberkahan dan pahala berlimpah.
Rasulullah saw menegaskan bahwa amal salih di hari-hari ini lebih dicintai Allah daripada hari-hari lainnya. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa sunah.
Mari manfaatkan momentum emas ini untuk memperbanyak puasa dan ibadah lainnya demi meraih ridha-Nya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda:
«مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ» يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ»
“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu sepuluh hari pertama bulan Zulhijah).” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi SAW menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Bukhari).
Hadis ini, seperti dilansir di laman resmi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, pada Senin (26/5/2025), menegaskan bahwa amal shalih di sepuluh hari pertama Zulhijah memiliki keutamaan luar biasa, bahkan melebihi jihad, kecuali jihad yang dilakukan dengan pengorbanan total. Puasa Sunah menjadi sarana utama untuk meraih keutamaan ini.
Dalam hadis lain, Rasulullah saw bersabda:
«مَا مِنْ أَيَّامٍ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يَتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ، يُعْدَلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصَوْمِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ»
“Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk beribadah kepada-Nya daripada sepuluh hari (permulaan) bulan Zulhijah. Berpuasa setiap hari sebanding dengan puasa satu tahun, dan shalat pada malam harinya sama dengan salat pada Lailatul Qadar.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi).
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa di sepuluh hari pertama Zulhijah memiliki pahala yang setara dengan puasa satu tahun penuh, sementara qiyamul lail pada malam harinya bernilai seperti ibadah di malam Lailatul Qadar.
Kebiasaan Rasulullah saw Berpuasa di Awal Zulhijah
Rasulullah SAW memberikan teladan nyata dalam memanfaatkan waktu mulia ini. Dalam sebuah riwayat, beliau biasa berpuasa pada sembilan hari pertama Zulhijah, sebagaimana disebutkan:
«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ»
“Rasulullah saw biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, dua hari Senin pertama dalam setiap bulan, dan hari Kamis.” (HR. Abu Dawud).
Riwayat lain dari Abu Awanah juga menyebutkan:
«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ»
Kebiasaan Rasulullah SAW ini menjadi teladan bagi umat Islam untuk memanfaatkan sembilan hari pertama Zulhijah dengan puasa Sunah.
Puasa ini tidak hanya mencakup puasa khusus Zulhijah, tetapi juga dapat digabungkan dengan puasa Sunah lainnya, seperti puasa Dawud, puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin-Kamis, dan puncaknya adalah puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
Jadwal Puasa Sunah di Awal Zulhijah 1446 H
Jika 1 Zulhijah 1446 H bertepatan dengan Rabu, 28 Mei 2025, maka umat Islam dapat memanfaatkan sembilan hari pertama dengan puasa Sunah berikut:
Rabu, 28 Mei 2025: Puasa Dawud
Kamis, 29 Mei 2025: Puasa Sunah Kamis
Jumat, 30 Mei 2025: Puasa Dawud
Sabtu, 31 Mei 2025: Puasa Ayyamul Bidh
Ahad, 1 Juni 2025: Puasa Dawud
Senin, 2 Juni 2025: Puasa Sunah Senin
Selasa, 3 Juni 2025: Puasa Dawud
Rabu, 4 Juni 2025: Puasa Ayyamul Bidh
Kamis, 5 Juni 2025: Puasa Arafah
Puasa Arafah pada 9 Zulhijah memiliki keutamaan khusus, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
«صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ»
“Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR. Muslim)
Sepuluh hari pertama Zulhijah adalah momen emas untuk memperbanyak ibadah, terutama puasa Sunah. Mari sambut 1 Zulhijah 1446 H dengan semangat memperbanyak puasa Sunah. Semoga amal ibadah kita diterima dan menjadi bekal menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin. (*)
