Tak Ada Masalah yang Tak Bisa Dititipkan pada Allah

Tak Ada Masalah yang Tak Bisa Dititipkan pada Allah
*) Oleh : Ferry Is Mirza DM

Setiap makhluk hidup pasti menghadapi masalah, apalagi manusia. Masalah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Namun, bentuk dan tingkat kesulitan masalah yang dihadapi setiap orang tentu berbeda-beda.

Ketika masalah menimpa kita, hal pertama yang harus dilakukan adalah bersabar dan meyakini bahwa setiap kesulitan pasti memiliki jalan keluar. Mengeluh dan berkeluh kesah bukanlah solusi yang tepat, justru akan menambah beban pikiran dan hati.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah pernah menyampaikan dalam bait syairnya:

  • Bersabarlah yang baik, maka niscaya kelapangan itu begitu dekat.
  • Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Allah untuk lepas dari kesulitan, maka ia pasti akan selamat.
  • Barangsiapa yang begitu yakin dengan Allah, maka ia pasti tidak merasakan penderitaan.
  • Barangsiapa yang selalu berharap pada-Nya, maka Allah pasti akan memberi pertolongan.

(Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 14/392)

Tawakal sebagai Kunci Utama

Sebagai hamba Allah, kita diminta untuk bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada-Nya setelah melakukan usaha dan doa. Kita berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya, maka ketika menghadapi masalah, hendaknya kita kembali kepada Allah. Dialah yang Maha Mengetahui segala permasalahan hamba-Nya.

Berusaha (ikhtiar) harus selalu diiringi dengan doa yang tulus memohon pertolongan kepada-Nya. Namun, hasil akhirnya tetap berada di tangan Allah, karena hanya Dia yang menentukan segala sesuatu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.”(QS. Ali Imran: 160)

Di ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan hanya kepada Allah saja hendaknya orang yang beriman bertawakal.”(QS. Ibrahim: 11)

Ayat-ayat ini menegaskan bahwa hanya kepada Allah kita harus bergantung dan meminta pertolongan. Maka, janganlah kita memohon bantuan kepada selain-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan tempat yang tinggi di surga bagi orang-orang yang bertawakal dan bersabar:

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.”(QS. Al-‘Ankabut: 58-59)

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita semua, sehingga kita selalu terjaga dari amalan yang tidak diridhai-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Allah jadikan dia paham dalam urusan agamanya.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bertawakal, bersabar, dan diberikan pemahaman dalam agama. Aamiin.

Kebenaran mutlak milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, sementara kesalahan berasal dari kelemahan manusia. Oleh karena itu, apabila ada kekeliruan dalam tulisan ini, mohon dimaafkan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *